Buku TRAGEDI IPDN
0852-9070-8928, toko buku online, jual beli buku, Line : TokoBuku99, 5D72B161, jual buku bekas, toko buku online murah, toko buku islam, toko buku bekas, jual buku online, jual buku murah, jual buku import
KESAKSIAN PARA KORBAN DAN KOMENTAR PAKAR.
“Doktrin itu luar biasa. Bayangkan, kepada wakil presiden saja mereka disuruh berbohong.”
Bonus VCD, STPDN = IPDN Mendidik atau Menyiksa?
Salah satu terpidana kasus pembunuhan Wahyu Hidayat adalah Dicky Susandi Irmansyah. Ia kini bekerja di bagian Pelatihan dan Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Kasus Dicky adalah contoh betapa hokum tak bisa menjangkau pelaku kekerasan di IPDN. Bahkan, mereka tetap leluasa bekerja di kantor Pemerintah.
“Para pembunuh Wakyu Hidayat, yang jelas-jelas ditahan oleh polisi dan kemudian diputuskan masuk penjara, tetapi dinyatakan lulus dan diwisuda. Saya menjumpai nama mereka dalam daftar kelulusan.” (Inu Kencana Syafi’i, staf pengajafr IPDN yang mengunhgkap kebobrokan IPDN).
“… kemudian dibeberkan apa kesalahan kita. Kesalahan yang tidak masuk akal; karena senyum, lah, salah sebut nama, lah. Lalu mereka menyiksa kita dari malam sampai subuh. Sebelumnya kami didoktrin … bahwa kami jangan melapor.” (Gusti Kresna Putra, mantan praja IPDN yang dua kali masuk rumah sakit karena disiksa dan akhirnya memilih keluar).
“Para pembunuh Wakyu Hidayat, yang jelas-jelas ditahan oleh polisi dan kemudian diputuskan masuk penjara, tetapi dinyatakan lulus dan diwisuda. Saya menjumpai nama mereka dalam daftar kelulusan.” (Inu Kencana Syafi’i, staf pengajafr IPDN yang mengunhgkap kebobrokan IPDN).
“… kemudian dibeberkan apa kesalahan kita. Kesalahan yang tidak masuk akal; karena senyum, lah, salah sebut nama, lah. Lalu mereka menyiksa kita dari malam sampai subuh. Sebelumnya kami didoktrin … bahwa kami jangan melapor.” (Gusti Kresna Putra, mantan praja IPDN yang dua kali masuk rumah sakit karena disiksa dan akhirnya memilih keluar).
Penerbit : Mediakita
Tebal : 80 halaman
0852-9070-8928, toko buku online, jual beli buku, Line : TokoBuku99, 5D72B161, jual buku bekas, toko buku online murah, toko buku islam, toko buku bekas, jual buku online, jual buku murah, jual buku import
KESAKSIAN PARA KORBAN DAN KOMENTAR PAKAR.
“Doktrin itu luar biasa. Bayangkan, kepada wakil presiden saja mereka disuruh berbohong.”
Bonus VCD, STPDN = IPDN Mendidik atau Menyiksa?
Salah satu terpidana kasus pembunuhan Wahyu Hidayat adalah Dicky Susandi Irmansyah. Ia kini bekerja di bagian Pelatihan dan Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Kasus Dicky adalah contoh betapa hokum tak bisa menjangkau pelaku kekerasan di IPDN. Bahkan, mereka tetap leluasa bekerja di kantor Pemerintah.
“Para pembunuh Wakyu Hidayat, yang jelas-jelas ditahan oleh polisi dan kemudian diputuskan masuk penjara, tetapi dinyatakan lulus dan diwisuda. Saya menjumpai nama mereka dalam daftar kelulusan.” (Inu Kencana Syafi’i, staf pengajafr IPDN yang mengunhgkap kebobrokan IPDN).
“… kemudian dibeberkan apa kesalahan kita. Kesalahan yang tidak masuk akal; karena senyum, lah, salah sebut nama, lah. Lalu mereka menyiksa kita dari malam sampai subuh. Sebelumnya kami didoktrin … bahwa kami jangan melapor.” (Gusti Kresna Putra, mantan praja IPDN yang dua kali masuk rumah sakit karena disiksa dan akhirnya memilih keluar).
“Para pembunuh Wakyu Hidayat, yang jelas-jelas ditahan oleh polisi dan kemudian diputuskan masuk penjara, tetapi dinyatakan lulus dan diwisuda. Saya menjumpai nama mereka dalam daftar kelulusan.” (Inu Kencana Syafi’i, staf pengajafr IPDN yang mengunhgkap kebobrokan IPDN).
“… kemudian dibeberkan apa kesalahan kita. Kesalahan yang tidak masuk akal; karena senyum, lah, salah sebut nama, lah. Lalu mereka menyiksa kita dari malam sampai subuh. Sebelumnya kami didoktrin … bahwa kami jangan melapor.” (Gusti Kresna Putra, mantan praja IPDN yang dua kali masuk rumah sakit karena disiksa dan akhirnya memilih keluar).