0852-9070-8928, toko buku islam, toko buku online, Line : ! TokoBuku99, jual buku murah, jual beli buku, toko buku online terlengkap, toko buku online murah, toko buku import, jual buku online, jual buku bekas, jual buku bekas
Wasiat-wasiat Sufistik Hasan al-Bashri Ulama Besar Abad Pertama Hijriah (21 – 110 H)
SYNOPSIS
Setiap hari kita mendengar atau membaca kata : mungkin satu kata, puluhan kata, ratusan kata, ribuan kata atau bahkan jutaan kata, dalam berbagai rangkaian. Akan tetapi, berapa katakah yang mampu mengubah kita untuk berakhlak mulia? Manakala kita mendengar ucapan atau nasihat bijak dan akhlak kita tetap juga tidak berubah menjadi lebih baik, orang yang menyampaikannya tidak baik, ataukah diri kita yang terlalu bebal sehingga tidak sanggup mengamalkan nasihat itu?
Ucapan atau nasihat bijak jelas bukan kata-kata kosong tak bermakna. Ia memiliki ruh dan daya. Gelombang daya ini bergerak diantara dua atau lebih kutub yang berinteraksi. Daya yang kuat bersumber dari hati akan berurat berakar di dalam kalbu dan tindakan serta tidak mudah lenyap ketika ditiup angin. Berbeda halnya bilakita mendengar ucapan yang bersumber dari mulut saja, ia hanya akan singgah di telinga tanpa pernah menghujam di dalam relung kalbu.
Nasihat-nasihat “sufistik” dalam buku ini berasal dari hati dan sumber yang kuat, dari seorang sufi :par excellence, Hasan al-Bashri, yang disebut-sebut sebagai seorang yang ucapannya paling mirip dengan sabda para nabi. Baginya, nasihat adalah paduan dan kristalisasi dari pengalaman dan iman. Walhasil,nasihat-nasihatnya bukanlah sekedar kata-kata kosong belaka, melainkan kata-kata yang sudah mengalami pemenuhan diri dalam tindakan nyata.
Ucapan atau nasihat bijak jelas bukan kata-kata kosong tak bermakna. Ia memiliki ruh dan daya. Gelombang daya ini bergerak diantara dua atau lebih kutub yang berinteraksi. Daya yang kuat bersumber dari hati akan berurat berakar di dalam kalbu dan tindakan serta tidak mudah lenyap ketika ditiup angin. Berbeda halnya bilakita mendengar ucapan yang bersumber dari mulut saja, ia hanya akan singgah di telinga tanpa pernah menghujam di dalam relung kalbu.
Nasihat-nasihat “sufistik” dalam buku ini berasal dari hati dan sumber yang kuat, dari seorang sufi :par excellence, Hasan al-Bashri, yang disebut-sebut sebagai seorang yang ucapannya paling mirip dengan sabda para nabi. Baginya, nasihat adalah paduan dan kristalisasi dari pengalaman dan iman. Walhasil,nasihat-nasihatnya bukanlah sekedar kata-kata kosong belaka, melainkan kata-kata yang sudah mengalami pemenuhan diri dalam tindakan nyata.
Posting Komentar